Pertemuan Ketiga : Mewawancari Tokoh Pemuka Agama Islam

PERTEMUAN KETIGA



  Kami seluruh anggota kelompok 2 melakukan wawancara ketiga kami pada tanggal 1 Desember 2017, tepatnya pada hari Jum'at di Masjid/Musholla yang berlokasi di Binus Syahdan. Kami mewawancarai seorang Ustadz yaitu Bapak Ustadz Jaya Wilakaya, Beliau adalah orang yang sangat baik karena telah berbaik hati mengijinkan kami untuk mewawancarai beliau. Kami sudah menyiapkan pertanyaan pertanyaan yang terkait dengan Toleransi , Keberagaman , Pluralisme , Kerjasama antar umat beragama , dan pertanyaan pertanyaan yang telah kami siapkan antara lain :

  1. Cara Bapak menyikapi orang yang berperilaku rasis ?
  2. Cara bapak menyikapi konflik yang terjadi saat ini ?
  3. Perbandingan level toleransi di indonesia lebih baik saat ini atau dulu ?
  4. Bagaimana cara membuat toleransi di Indonesia berkembang saat ini ?

  Beliau menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut dengan pemahaman yang umum ( dapat diterima oleh semua keyakinan ) bukan dengan pemahaman kekristenan karena menurut beliau pertanyaan pertanyaan tersebut lebih cocok dengan pribadi seorang manusia dibandingkan membahas masalah secara kekristenan. Dan berikut adalah pernyataan pernyataan yang beliau berikan terkait dengan pertanyaan yang telah kami berikan , antara lain :

  1. Awwalnya berdasarkan perbedaan yang menyebabkan terjadinya gesekan gesekan perang seperti perbedaan warna kulit , ras , dan suku tersebutlah yang kadang membuat kita merasa unggul satu dengan yang lainnya , sehingga terjadilah gesekan gesekan tersebut. Di mata manusia kita semua berbeda dan merasa unggul dibanding sesama manusia namun di mata Tuhan kita semua sama rata , yang kaya , miskin , yang berkulit hitam , putih dan lain sebagainya , yang membedakan kita dimata Tuhan adalah taqwa , dimana taqwa tersebut menjadi tolak ukur manusia di hadapan Tuhannya masing masing.Jadi cara menyikapinya dengan tetap rendah hati dan jangan sampai menyombongkan diri.
  2. Jangan saling mengganggu orang lain , terlebih saat ibadah maka konflik pun pasti tidak akan terjadi , contoh nya di negara Amerika , ummat islam dilarang untuk beribadah dan lain sebagainya namun tidak semua orang amerika melarang hal tersebut karena masih banyak dari mereka yang memiliki hati nurani dengan melindungi ummat islam dari lemparan sampah / botol ketika mereka sedang beribadah , karena mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu sangat tidak baik , mereka sedang menghadap ke Tuhan mereka namun terganggu oleh lemparan sampah dan botol tersebut , mereka membayangkan apa yang terjadi jika sebaliknya.
  3. jaman dahulu dan jaman sekarang tidak jauh berbeda , jaman dahulu pada periode indonesia masih dipimpin oleh Bapak Presiden Ir. Soekarno , ummat islam tidak mau dipersatukan dengan yang lain namun hal tersebut dapat diatasi presiden dengan baik dengan cara me mediasi kedua belah pihak , dan pada periode Presiden Soeharto komunis ingin di akui di lembaga pemerintahan namun berhasil diatasi dengan baik juga karena negara kita berdiri berdasarkan 1 naungan yang sama yaitu pancasila , dimana sila pertamanya adalah ketuhanan YME , dan komunis tidak memiliki hal tsb dan ditakutkan bahwa mereka akan memberontak pada suatu saat.
  4. Banyak silaturahmi dan bermusyawarah , murah senyum kepada siapapun , tidak sombong , hormat kepada yang tua dan sayang kepada yang lebih muda , saling tolong menolong dll. sehingga akan tercipta keharmonisan dalam kehidupan ini.

Kesimpulan :

  Beliau mengajarkan pada kami semua agar kita harus saling bersilaturahmi dengan siapa saja , kapanpun kita ada kesempatan untuk bermusyawarah , berdialog dengan sesama manusia agar kita dapat saling menghargai pendapat satu sama lain , kita harus memiliki pikiran yang moderat untuk saat ini artinya pandangan luas , pikiran yang maju agar kita tidak ditipu oleh para penguasa yang berkepentingan , jangan sombong karena hal tersebut yang paling sensitif saat ini.


  Berikut adalah foto foto saat kami mewawancarai beliau :










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Survey Pertama Wawancara Pemuka Agama Kristen ( Protestan )

Pertemuan Pertama : Mewawancarai Tokoh Pemuka Agama Kristen ( Protestan )